PRAMUKA PENEGAK
Saat
ini kita akan membahas tentang penegak tingkatan setelah penggalang.Penegak
adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16 – 20 tahun. Secara
umum usia tersebut disebut masa sosial (Kohnstam) atau disebut juga
masa remaja awal yaitu masa pencarianjati diri, memiliki semangat yang
kuat, suka berdebat, kemauannya kuat, agak sulit dicegah kemauannya apabila
tidak melalui kesadaran rasionalnya, ada kecenderungan agresif, sudah mengenal
cinta dengan lain jenis kelamin.
Pergerakan golongan Penegak
disebut pergerakan bakti. Bagi seorang Penggalang yang masuk Ambalan
Penegak, berarti melanjutkan latihan yang telah diterima di golongan Siaga dan
Penggalang dan Ambalan Penegak adalah tempat mempraktekkan dan menyempurnakan
pendidikannya dalam Gerakan Pramuka. Bagi mereka yang belum pernah
menjadi Pramuka dapat diterima sebagai anggota Ambalan sedikitnya telah
memenuhi syarat-syarat Penggalang Ramu. Kepenegakan adalah latihan ke
arah kemandirian dan tidak menjadi beban orang lain, persaudaraan bakti,
mendidik diri sendiri dengan menambah kecakapan sebagai bekal pengabdian dan
berguna bagi masyarakat, memilih cara hidup yang dipedomani Trisatya dan
Dasadarma.
Penegak
dianggap sudah berani meluaskan sayapnya sendiri, membuka lingkaran dunianya
lebar-lebar serta mandiri. Maka bentuk upacara pembukaan dan penutupan
latihan Ambalan Penegak adalah berupa barisan yang terbuka dari semua
sudut, yakni bersaf satu lurus di mana pemimpin-pemimpin Ambalannya berada di
sebelah kanan. Pembina bisa berada di tengah-tengah lapangan upacara,
tetapi bisa berada di ujung barisan paling kanan. Filosofisnya adalah bahwa
Penegak sudah dibebaskan melihat dunia luar dan peran Pembina dalam membina
Penegak adalah memberi porsi lebih besar terhadap pemberian dorongan,
motivasi dan arahan (Tut Wuri Handayani), dibandingkan
dengan di tengah-tengah menggerakkan (ing madya mangun karsa), dan di
depan memberi keteladanan (ing ngarsa sung tulada).
Proses
pembentukan jiwa dan mental dalam dunia kepenegakan dilakukan melalui Sandi
Ambalan yang dibaca dan dihayati pada setiap upacara penutupan latihan, serta
perjalanan spiritual (hike) dan renungan jiwa sebagai sarana introspeksi dan
retrospeksi seorang Penegak.
Ambalan Penegak.
Ambalan adalah Satuan kelompok Pramuka Penegak yang
terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak. Kata Ambalan berasal dari bahasa
Jawa ambal-ambalan, yakni kegiatan yang dilakukan terus
menerus oleh sekelompok orang. Ambalan Penegak mengandung
pengertian kiasan dasar yakni kegiatan (bakti dan persaudaraan) yang terus
menerus dilakukan dalam menegakkan dan mengisi Kemerdekaan Bangsa.
Ambalan atau ambal dalam bahasa Lampung mengandung pengertian karpet indah yang
paling lebar yang digunakan untuk bermusyawarah. Ambalan mempunyai
konotasi lain yaitu sebagai wadah berkumpul melakukan suatu musyawarah sebelum
melaksanakan kegiatan-kegiatan.
Nama Ambalan Ambalan umumnya menggunakan
nama pahlawan. Namun tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari
nama-nama senjata atau nama kerajaan dalam pewayangan atau nama ceritera
legenda. Dalam pemilihan nama tentunya diambil yang terbaik menurut
anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota
Ambalan.
Ambalan dipimpin oleh seorang Ketua disebut Pradana
yang dipilih berdasarkan musyawarah anggota ambalan.
Ambalan yang ideal memiliki markas Ambalan, yakni
tempat di mana Ambalan itu berkumpul. Markas ini biasanya diberi nama
Sanggar. Setiap Ambalan memiliki bendera Merah Putih, bendera
Pramuka, bendera Ambalan (bila ada), bendera WOSM, pusaka ambalan, sandi
ambalan, tiang bendera, tali-menali, dilengkapi dengan peralatan tulis-menulis
(mesin ketik, komputer, printer), peralatan memasak, serta peralatan perkemahan,
sebagaimana halnya peralatan gugusdepan.
Contoh
lambang ambalan penegak:
Dalam lambang
tersebut terdapat nama ambalan yaitu salah satu nama pahlawan CUT NYA'
DIEN.
Atribut - atribut ambalan penegak yaitu :
Tempat penggunaan atribut pramuka penegak yang benar yaitu :
Kode Kehormatan Pramuka Penegak
Sebagaimana
golongan anggota Gerakan Pramuka lainnya, pramuka penegak memiliki kode
kehormatan yang terdiri atas Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Satya
Pramuka (janji) penegak disebut sebagai ‘Trisatya’ yang terdiri atas tiga butir
janji. Sedangkan Darma Pramuka (ketentuan moral) penegak disebut sebagai
‘Dasadarma’ yang terdiri atas sepuluh butir sikap dan norma tindakan yang harus
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan kepramukaan maupun
di luarnya.
Adapun
bunyi Trisatya dan Dasadarma untuk pramuka penegak adalah sebagai berikut:
Trisatya
Demi
kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
·
menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan mengamalkan Pancasila,
·
menolong
sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat,
·
menepati
Dasadarma.
Dasadarma
1.
Takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Cinta
alam dan kasih sayang sesama manusia.
3.
Patriot
yang sopan dan kesatria.
4.
Patuh
dan suka bermusyawarah.
5.
Rela
menolong dan tabah.
6.
Rajin,
terampil, dan gembira.
7.
Hemat,
cermat, dan bersahaja.
8.
Disiplin,
berani, dan setia.
9.
Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran,
perkataan dan perbuatan.
udah ya sampai di sini minggu depan aku lanjutin lagi kalau bisa.
salam pramuka.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar